Minggu, 06 Maret 2011

anatomi pankreas

LAPORAN

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

KELOMPOK 1

ANATOMI, STRUKTUR, DAN FUNGSI

EKSOKRIN PANKREAS

Disusun Oleh :

Ade Hardiyanti J3F109052

Bayu Samudra J3F109009

Dinur Winda P.M J3F109096

Kelas : B Praktikum 1

Dosen :

Dr. Roy Bozemantoro, S,ked.

PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMAN INDUSTRI JASA MAKANAN DAN GIZI

DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009







KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mengenai Anatomi, Struktur, dan Fungsi Eksokrin Pankreas.

Dalam pembuatannya, kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara moral maupun material. Salah satu orang yang berperan dalam pembuatan makalah ini adalah dosen kami, Bapak Roy Bozemantoro.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia pada semester satu. Serta membantu kami dalam memahami pembahasan mengenai Anatomi, Struktur, dan Fungsi Eksokrin Pankreas.

Didalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, saya menerima berbagai kritik dan saran dari para pembaca demi tercapai hasil yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Saya ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Bogor, 15 Oktober 2009

Tim Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. i

DAFTAR ISI ii

BAB I 1

PENDAHULUAN.. 1

I. 1 Latar Belakang. 1

I. 2 Tujuan. 1

BAB II 2

PEMBAHASAN.. 2

II.1.1 Kepala pankreas. 2

II.1.2 Badan pankreas. 2

II.1.3 Ekor pankreas. 2

II. 2 Struktur Jaringan Penyusun Pankreas. 3

II.2.1 Jaringan Asini. 3

II.2.2 Pulau Langerhans. 3

II. 3 Fungsi Eksokrin Pankreas. 5

II.3.1 Pancreatic juice. 7

II.3.2 Pengaturan sekresi pankreas. 8

BAB III 10

RINGKASAN.. 10

DAFTAR PUSTAKA.. 11

LAMPIRAN.. 12


BAB I

PENDAHULUAN

I. 1 Latar Belakang

Metabolisme ialah proses yang menunjukan perubahan-perubahan kimiawi yang terjadi di dalam tubuh untuk pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya. Setiap sel terdiri atas protoplasma yang memiliki kemampuan memungut oksigen dan bahan keperluan lainnya,dan untuk menyisihkan bahan tertentu lainnya sebagai barang buangan,termasuk kabon dioksida. Tetapi antara berbagai perubahan ini yang terjadi di dalam sel,terdapat bidang yang kimiawi yang luas dan fungsi tubuh sangat erat begantung dari kegiatan tersebut.

Pencernaan ialah salah satu dari kegiatan metabolisme. Dalam sistem pencernaan ini memiliki beberapa organ yang mendukung untuk melakukan proses pencernaan, salah satunya ialah kelenjar pankreas. Pankreas merupakan kelenjar yang berfungsi ganda yaitu sebagai kelanjar eksokrin maupun kelenjar endokrin. Bentuknya seperti “ikan lele” yang panjangnya kurang lebih 15 cm. Organ ini memanjang dari duodenum sampai dengan limfa (Pearce, 1992).

I. 2 Tujuan

Ø Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami materi anatomi,struktur dan fungsi eksokrin pankreas.

Ø Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi,struktur dan fungsi pankreas.

Ø Selain itu juga mahasiswa dapat menggambarkan organ pankreas beserta bagian-bagiannya.

BAB II

PEMBAHASAN

II. 1 Anatomi Pankreas.

Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan tebal sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm. Pankreas terbentang dari atas sampai ke lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum (usus 12 jari). Organ ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian yaitu kelenjar endokrin dan eksokrin. Pankreas terdiri dari :

II.1.1 Kepala pankreas.

Merupakan bagian yang paling lebar, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan duodenum dan yang praktis melingkarinya.

II.1.2 Badan pankreas.

Merupakan bagian utama pada organ itu dan letaknya di belakang lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama.

II.1.3 Ekor pankreas.

Merupakan bagian yang runcing di sebelah kiri dan yang sebenarnya menyentuh limpa. Pada pankreas terdapat dua saluran yang mengalirkan hasil sekresi pankreas ke dalam duodenum :

Ductus Wirsung, yang bersatu dengan duktus choledukus, kemudian masuk ke dalam duodenum melalui sphincter oddi. Ductus Sartorini, yang lebih kecil langsung masuk ke dalam duodenum di sebelah atas sphincter oddi. Saluran ini memberi petunjuk dari pankreas dan mengosongkan duodenum sekitar 2,5 cm di atas ampulla hepatopankreatik (Pearce, 1992).

gambar 1. Pankreas (Mekarwijaya, 2009).

II. 2 Struktur Jaringan Penyusun Pankreas.

Ada dua jaringan utama yang menyusun pankreas :

II.2.1 Jaringan Asini.

berfungsi untuk mensekresi getah pecernaan dalam duodenum.

II.2.2 Pulau Langerhans.

Pulau Langerhans adalah kumpulan sel berbentuk ovoid, berukuran 76×175 mm dan berdiameter 20 sampai 300 mikron tersebar di seluruh pankreas, walaupun lebih banyak ditemukan di ekor daripada kepala dan badan pankreas. Pulau-pulau ini menyusun 1-2% berat pankreas. Pada manusia terdapat 1-2 juta pulau. Masing-masing memiliki pasokan darah yang besar; dan darah dari pulau Langerhans, seperti darah dari saluran cerna tetapi tidak seperti darah dari organ endokrin lain, mengalir ke vena hepatika. Sel-sel dalam pulau dapat dibagi menjadi beberapa jenis bergantung pada sifat pewarnaan dan morfologinya. Pada manusia paling sedikit terdapat empat jenis sel : sel A (alfa), B (beta), D (delta), dan F. Sel A mensekresikan glukagon, sel B mensekresikan insulin, sel D mensekresikan somastostatin, dan sel F mensekresikan polipeptida pankreas. Sel B yang merupakan sel terbanyak dan membentuk 60-70% sel dalam pulau, umumnya terletak di bagian tengah pulau. Sel-sel ini cenderung dikelilingi oleh sel A yang membentuk 20% dari sel total, serta sel D dan F yang lebih jarang ditemukan. Pulau-pulau yang kaya akan sel A secara embriologis berasal dari tonjolan pankreas dorsal, dan pulau yang kaya akan sel F berasal dari tonjolan pankreas ventral. Kedua tonjolan ini berasal dari tempat yang berbeda di duodenum.

Granula sel B adalah paket-paket insulin dalam sitoplasma sel. Di dalam sel B molekul insulin membentuk polimer dan juga berikatan dengan seng. Perbedaan dalam bentuk paket mungkin disebabkan perbedaan ukuran agregat seng atau polimer insulin. Granula A yang mengandung glukagon berbentuk relatif seragam dari spesies ke spesies. Sel D juga mengandung banyak granula yang relatif homogen.

Sel beta yang ada di pulau langerhans memproduksi hormon insulin yang berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah dan secara fisiologi memiliki peranan yang berlawanan dengan glukosa. Insulin menurunkan kadar gula darah dengan beberapa cara. Insulin mempercepat transportasi glukosa dari darah ke dalam sel, khususnya serabut otot rangka glukosa masuk ke dalam sel tergantung dari keberadaan reseptor insulin yang ada di permukaan sel target. Insulin juga mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen, menurunkan glycogenolysis dan gluconeogenesis, menstimulasi perubahan glukosa atau zat gizi lainnya ke dalam asam lemak (lipogenesis), dan membantu menstimulasi sintesis protein.

Pengaturan sekresi insulin seperti sekresi glukagon yaitu langsung ditentukan oleh kadar gula dalam darah dan berdasarkan dari mekanisme umpan balik (feed back negative system). Bagaimana pun hormon lainnya secara tidak langsung juga dapat mempengaruhi produksi insulin. Sebagai contoh hormon pertumbuhan manusia (HGH) meningkatkan kadar glukosa darah dan meningkatnya kadar glukosa mengerakkan (menyebabkan) sekresi insulin. Hormon adrenocorticotropi (ACTH) yang distimulasi oleh sekresi glukocortikoid menghasilkan hyperglikemia dan secara tidak langsung juga menstimulasi pelepasan insulin. Peningkatan kadar asam amino dalam darah menstimulasi pelepasan insulin. Hormon-hormon pencernaan seperti stomatch dan interstinal gastrin, sekretin, cholecystokinin (CCK) dan Gastric Inhibitory Peptide (GIP) juga menstimulasi sekresi insulin, GHIH (Somatostatin) menghalangi sekresi insulin

(Ari, 2009).

gambar 2. Struktur pankreas (Mekarwijaya, 2009).

II. 3 Fungsi Eksokrin Pankreas.

Getah pankreas mengandung enzim-enzim untuk pencernaan ketiga jenis makanan utama : protein, karbohidrat, dan lemak. Ia juga mengandung ion bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang peranan penting dalam menetralkan kimus asam yang dikeluarkan oleh lambung ke dalam duodenum.

Enzim-enzim proteolitik adalah tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease. Tiga enzim petama memecahkan keseluruhan dan secara parsial protein yang dicernakan, sedangkan neklease memecahkan kedua jenis asam nukleat : asam ribonukleat dan deoksinukleat.

Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas, yang menghidrolisis pati, glikogen, dan sebagian besar karbohidrat lain kecuali selulosa untuk membentuk karbohidrat, sedangkan enzim-enzim untuk pencernaan lemak adalah lipase pankreas, yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol, asam lemak dan kolesterol esterase, yang menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.

Enzim-enzim proteolitik waktu disintesis dalam sel-sel pankreas berada dalam bentuk tidak aktif ; tripsinogen, kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase, yang semuanya secara enzimtik tidak aktif. Zat-zat ini hanya menjadi aktif setelah mereka disekresi ke dalam saluran cerna. Tripsinogen diaktifkan oleh suatu enzim yang dinamakan enterokinase, yang disekresi oleh mukosa usus ketike kimus mengadakan kontak dengan mukosa. Tripsinogen juga dapat diaktifkan oleh tripsin yang telah dibentuk. Kimotripsinogen diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin, dan prokarboksipeptidase diaktifkan dengan beberapa cara yang sama.

Penting bagi enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak diaktifkan sampai mereka disekresi ke dalam usus halus, karena tripsin dan enzim-enzim lain akan mencernakan pankreas sendiri. Sel-sel yang sama, yang mensekresi enzim-enzim proteolitik ke dalam asinus pankreas serentak juga mensekresikan tripsin inhibitor. Zat ini disimpan dalam sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar granula-granula enzim, dan mencegah pengaktifan tripsin di dalam sel sekretoris dan dalam asinus dan duktus pankreas.

Bila pankreas rusak berat atau bila saluran terhambat, sejumlah besar sekret pankreas tertimbun dalam daerah yang rusak dari pankreas. Dalam keadaan ini, efek tripsin inhibitor kadang-kadang kewalahan, dan dalam keadaan ini sekret pankreas dengan cepat diaktifkan dan secara harfiah mencernakan seluruh pankreas dalam beberapa jam, menimbulkan keadaan yang dinamakan pankreatitis akuta. Hal ini sering menimbulkan kematian karena sering diikuti syok, dan bila tidak mematikan dapat mengakibatkan insufisiensi pankreas selama hidup.

Enzim-enzim getah pankreas seluruhnya disekresi oleh asinus kelenjar pankreas. Namun dua unsur getah pankreas lainnya, air dan ion bikarbonat, terutama disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-duktulus kecil yang terletak di depan asinus khusus yang berasal dari duktulus. Bila pankreas dirangsang untuk mengsekresi getah pankreas dalam jumlah besar – yaitu air dan ion bikarbonat dalam jumlah besar – konsentrasi ion bikarbonat dapat meningkat sampai 145 mEq/liter (Ari, 2009).

II.3.1 Pancreatic juice.

Setiap hari pankreas menghasilkan 1200-1500 ml pancreatic juice, cairan jernih yang tidak berwarna. Pancreatic juice paling banyak mengandung air, beberapa garam, sodium bikarbonat, dan enzim-enzim. Sodium bikarbonat memberi sedikit pH alkalin (7,1-8,2) pada pancreatic juice sehingga menghentikan gerak pepsin dari lambung dan menciptakan lingkungan yang sesuai bagi enzim-enzim dalam usus halus. Enzim-enzim dalam pancreatic juice termasuk enzim pencernaan karbohidrat bernama pankreatik amilase; beberapa enzim pencernaan protein dinamakan tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase; enzim pencernaan lemak yang utama dalam tubuh orang dewasa dinamakan pankreatik lipase; enzim pencernaan asam nukleat dinamakan ribonuklease dan deoksiribonuklease.

Seperti pepsin yang diproduksikan dalam perut dengan bentuk inaktifnya atau pepsinogen, begitu pula enzim pencernaan protein dari pankreas. Hal ini mencegah enzim-enzim dari sel-sel pencernaan pankreas. Enzim tripsin yang aktif disekresikan dalam bentuk inaktif dinamakan tripsinogen. Aktivasinya untuk tripsin diselesaikan dalam usus halus oleh suatu enzim yang disekresikan oleh mukosa usus halus ketika bubur chyme ini tiba dalam kontak dengan mukosa. Enzim aktivasi dinamakan enterokinase. Kimotripsin diaktivasi dalam usus halus oleh tripsin dari bentuk inaktifnya, kimotripsinogen. Karboksipeptidase juga diaktivasi dalam usus halus oleh tripsin. Bentuk inaktifnya dinamakan prokarboksipeptidase (Ari, 2009).


gambar 3. Pankreas (Ari, 2009).

II.3.2 Pengaturan sekresi pankreas.

Pengaturan syaraf. Bila fase sefalik dan gastrik sekresi lambung terjadi, impuls parasimpatis secara serentak dihantarkan sepanjang nervus vagus ke pankreas, mengakibatkan sekresi enzim-enzim dalam jumlah moderat ke dalam asinus pankreas. akan tetapi sekret dalam jumlah sedikit mengalir melalui duktus pankreas ke usus karena sedikit air dan elektrolit disekresi bersama dengan enzim. Oleh karena itu, sebagian besar enzim untuk sementara disimpan dalam asinus.

Pengaturan hormonal. Setelah makanan masuk usus halus, sekresi pankreas menjadi banyak, terutama akibat respon hormon sekretin. Dan kolesistokinin menyebabkan peningkatan sekresi enzim dalam jumlah besar.

Sekretin merupakan suatu polipeptida yang mengandung 27 asam amino yang terdapat dalam mukosa usus halus bagian atas dalam bentuk tidak aktif prosekretin. Bila kimus masuk usus ia menyebabkan pengeluaran dan pengaktifan sekretin yang selanjutnya diarbsobsi dalam darah. Sekretin menyebabkan pankreas mengsekresi cairan dalam jumlah besar yang mengandung konsentrasi ion bikarbonat yang tinggi tetapi konsentrasi ion klorida rendah. Aliran yang banyak ini dinamakan sekresi hidrelatik, karena cairan terdiri terutama atas larutan tipis yang encer dan hampir tidak mengandung enzim.

Sekretin memiliki peranan yang penting karena dua alasan : pertama, sekretin khususnya dikeluarkan dalam mukosa usus halus setiap saat di mana pH duodenum di bawah 4,0 sampai 5,0. hal ini menyebabkan getah pankreas yang mengandung banyak natrium bikarbonat dalam jumlah besar disekresi yang mengakibatkan reaksi di duodenum :

HCl + NaHCO3 à NaCl + H2CO3

Kedua, sekresi bikarbonat oleh pankreas adalah untuk memberikan pH yang sesuai bagi kerja-kerja enzim pankreas. semua fungsi optimal enzim pankreas bekerja pada medium yang sedikit alkali atau netral. pH sekresi hidrelatik sekitar 8,0.


Kolesistokinin adalah suatu polipeptida yang mengandung 33 asam amino disekresi dari mukosa. Sekresi isi khususnya berasal dari adanya proteosa dan pepton yang merupakan hasil pencernaan parsial protein dan dari lemak; akan tetapi asam juga akan menyebabkan pengeluara kolisistokinin dalam jumlah lebih sedikit. Kolesistokinin masuk ke dalam darah dan menuju ke pankreas tetapi sebagai ganti sekresi hidrelatik, menyebabkan sekresi enzim-enzim pencernaan dalam jumlah besar yang efeknya sama seperti perangsangan vagus. Jenis sekresi ini dinamakan sekresi ekbolik (Ari, 2009).

gambar 4. Pankreas (Mekarwijaya, 2009).

BAB III

RINGKASAN

Ø Metabolisme ialah proses yang menunjukan perubahan-perubahan kimiawi yang terjadi di dalam tubuh untuk pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya.

Ø Pankreas merupakan kelenjar yang berfungsi ganda yaitu sebagai kelanjar eksokrin maupun kelenjar endokrin.

Ø Pankreas dapat di katakan sebagai kelenjar endokrin dan eksokrin

Ø Kepala pankreas merupakan bagian yang paling lebar, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan duodenum dan yang praktis melingkarinya

Ø Badan pankreas merupakan bagian utama pada organ itu dan letaknya di belakang lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama.

Ø Ekor pankreas merupakan bagian yang runcing di sebelah kiri dan yang sebenarnya menyentuh limpa.


o

DAFTAR PUSTAKA

.

· Ari, Dr. 2009. Anatomi Pankreas. http:\\www.britannica.com/.

Diakses 9 oktober 2009.

· Mekarwijaya. 2009. Organs Pankreas. http:\\www.google.com/.

Diakses 9 Oktober 2009.

· Pearce C.E. 1992. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.


LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan dan Jawaban Presentasi.

· Dari hasil presentasi yang telah kami lakukan, ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh audience. Di antaranya adalah :

1. Mengapa pankreas?

(I Putu Andika W, kelompok 3).

2. Apa yang di maksud dengan bikarbonat?

(Silfi yulianti, kelompok 9).

· Dari pertanyaan tersebut dapat kami jawab, dengan uraian sebagai berikut :

ü Karena jika kelenjar endokrin itu menghasilkan hormon, sedangkan kelenjar eksokrin menghasilkan enzim.

ü Bikarbonat adalah salah satu senyawa kimia yang berfungsi untuk menetralakn suasana asam yang berasal dari lambung. Agar enzim dapat bekerja.

Contoh: NaHCO3, KHCO3.


Lampiran 2. Hand Out Presentasi Kelompok 1.